CEO Bukalapak Mengundurkan Diri, Harga Saham BUKA Justru Naik!

  • Bagikan
CEO Bukalapak
Penyerahan tugas CEO dari Achmad Zaky (kiri) ke Rachmat Kaimuddin (kanan) pada Januari 2020 silam. Foto: dok Bukalapak

Artikula.id, Jakarta Muhammad Rachmat Kaimuddin mundur dari jabatannya sebagai sebagai Direktur Utama Bukalapak. Saat keluarnya berita CEO Bukalapak mengundurkan diri, di hari yang sama (29/12/2021) harga saham BUKA justru naik.

Informasi mengenai mundurnya Rachmat sebagai CEO BUKA terdapat dalam keterbukaan di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Manajemen PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyampaikan, surat permohonan pengunduran diri Rachmat sudah masuk sejak Selasa, 28 Desember 2021. 

“Permohonan pengunduran diri tersebut akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar Bukalapak dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Corporate Secretary Bukalapak, Perdana A. Saputro pada Rabu, 29 Desember 2021.

”Berlaku efektif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Deno, sapaan akrab Perdana.

Pergerakan Harga Saham BUKA

Kabar CEO Bukalapak mengundurkan diri sempat mendapat respons negatif dari pasar. Setidaknya di akhir sesi pertama dan di awal sesi kedua perdagangan hari ini harga saham BUKA sempat terjun dalam.

Melansir dari RTI, harga saham BUKA sempat terkoreksi hingga -5,12% ke level Rp 408 per saham. Namun sebelum penutupan, harga saham BUKA justru berbalik arah (rebound). 

Saat closing pada Rabu, 29 Desember 2021 harga saham BUKA justru sudah naik ke Rp 452. Uniknya, secara persentase harga tersebut sama persis dengan besaran harga koreksinya, yakni 5,12%.

Meskipun begitu, secara mayor trend masih mengalami penurunan jika membandingkan dengan harga IPO saham BUKA.

BUKA pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO pada 26 Juli 2021 dan resmi listing pada 6 Agustus 2021.

Bersamaan dengan itu  PT Bukalapak.com Tbk berhasil menghimpun dana IPO Rp 21,9 triliun, terbesar sepanjang sejarah BEI.

Saat itu, harga IPO saham BUKA adalah Rp 850 per saham. Beberapa hari lantai, harga saham BUKA sempat bergerak liar hingga menembus level Rp 1.110 per saham pada Agustus 2021 lalu.

Namun tidak bertahan lama, harga saham BUKA terus mengalami fase turun (downtrend).

Dari data RTI Business, per hari ini (29/12/2021) harga saham BUKA tercatat menurun hingga -11,37% dalam sebulan. Penurunan tersebut setara dengan -49,78% dalam tiga bulan terakhir. 

Dampak dan Alasan CEO Bukalapak Mengundurkan Diri

Alasan Rachmat Kaimuddin mundur dari jabatan CEO Bukalapak sempat menjadi pertanyaan pelaku pasar.

Ternyata meskipun sudah mengundurkan diri dari CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin masih menduduki posisi sebagai Direktur Utama Bukalapak. Dia juga dipastikan akan membantu proses transisi kepemimpinan di internal Bukalapak.

Adapun Teddy Oetomo, Natalia Firmansyah, dan Willix Halim tetap menjabat sebagai Direktur Bukalapak. 

Lebih dari itu, menurut Deno, CEO Bukalapak ini mengundurkan diri karena dia berencana akan melakukan pengabdian negara dengan bekerja untuk pemerintah. 

Kabarnya,Rachmat akan berlabuh di Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenko Marves). Namun, belum jelas jabatan baru apa yang akan diemban. ”Dewan Komisaris dan Manajemen Bukalapak menyatakan penghargaan tertinggi serta apresiasi atas kontribusi Rachmat selama 2 tahun ini,” ujar Deno.

Deno juga memastikan mundurnya Rachmat dari kursi CEO tidak akan mempengaruhi kinerja BUKA.

“Tidak terdapat yang secara material yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan kelangsungan usaha perseroan atas penyampaian keterbukaan informasi ini.” 

Perdana juga mengingatkan bahwa penyampaian keterbukaan informasi ini merupakan pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi berdasarkan POJK No. 31 dan Pasal 8 ayat (2) Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014.

Kiprah Rachmat Sebelum Mundur dari CEO Bukalapak

Masa jabatan Rachmat Kaimuddin sebagai CEO Bukalapak masih terbilang sebentar. Rachmat sendiri terpilih sebagai CEO Bukalapak menggantikan Achmad Zaky pada 9 Desember 2019. 

Namun, dia baru efektif menjadi CEO sejak 6 Januari 2021. Itu artinya Rachmat belum genap dua tahun menjadi CEO Bukalapak.

Sebelum menjadi CEO di Bukalapak, Rachmat menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan di PT Bank Bukopin Tbk sejak 2018. 

Sebelum itu, dia menjadi anggota Dewan Komisaris di bank tersebut sejak 2014 hingga akhirnya menjadi direktur pada 2018.

Di awal karirnya, Rachmat sempat menjabat Senior Associate di Boston Consulting Group. Dia juga pernah menjadi Managing Director PT Cardig Air Services, Chief Financial Officer Bosowa Corporindo, dan Vice President Baring Private Equity Asia dan Principal of Quvat. (DK)

  • Bagikan