IMADU Nusantara: Junjung Tinggi Nilai Pesantren dan Spirit Aswaja

  • Bagikan
Ikatan Mahasiswa Alumni Darul ‘Ulum” (IMADU)
Seluruh ketua IMADU se-Nusantara periode 2020-2021 bersama Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul 'Ulum (Sumber: Instagram/@darululum.official)

IMADU Nusantara merupakan nama dari sebuah organisasi yang beranggotakan mahasiswa alumni Pondok Pesantren Darul ‘Ulum yang terletak di Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Organisasi yang awalnya hanya komunitas biasa ini memiliki latar belakangnya sendiri sebelum akhirnya resmi terbentuk.

Setiap tahunnya Pondok Pesantren Darul ‘Ulum meluluskan ribuan santri yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Setelah usai menempuh pendidikan di Darul ‘Ulum, para alumni tersebut melanjutkan fase kehidupan di berbagai lini.

Meskipun telah lulus, para alumni inu tidak serta-merta melepas identitas awalnya sebagai santri Darul ‘Ulum. Terdapat perkumpulan antara santri dan alumni hampir di setiap kota yang bernama IKAPPDAR (Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Darul ‘Ulum).

Tujuan dari adanya perkumpulan ini agar komunikasi antara alumni dan yang masih nyantri di Darul ‘Ulum tetap terjalin. Perkumpulan ini juga menjadikan para alumni tetap melaksanakan amaliah kepondokan seperti istighatsah dan tahlil secara rutin.

Adapun alumni yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan juga turut berpartisipasi dalam menjaga identitas sebagai santri Darul ‘Ulum. Mahasiswa alumni Darul ‘Ulum membentuk komunitas di kota-kota besar, khususnya di pulau Jawa sebagai wadah untuk yang sedang menempuh perkuliahan.

Para mahasiswa alumni Darul ‘Ulum  membentuk sebuah wadah bernama “Ikatan Mahasiswa Alumni Darul ‘Ulum” (IMADU). Terbentuknya komunitas ini berawal dari kesadaran pentingnya menjaga identitas sebagai santri dan menjaga amaliah rutin yang dulu ada di Darul ‘Ulum.

IMADU Nusantara

IMADU yang pada awalnya hanya sebagai komunitas mulai bertransformasi menjadi organisasi yang memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Ketua IMADU, Badrun Marsyahid Badu, menjelaskan bahwa hal tersebut guna memudahkan IMADU dalam administrasi dan legalitasnya sebagai wadah alumni yang beranggotakan puluhan, bahkan ratusan mahasiswa di beberapa kota.

Mahasiswa alumni Darul ‘Ulum yang tersebar di kota-kota besar, khususnya di Pulau Jawa, tak cukup menjadikan IMADU hanya sebatas komunitas. Para alumni tersebut mulai menyusun Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hingga menjadi sebuah organisasi yang terstruktur dengan jelas.

“Namun hal tersebut tidak merata di setiap IMADU karena kulturnya yang masih berbeda-beda,” tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, keaktifan IMADU di setiap daerah pun mulai beragam. Ada yang tetap aktif dan terus berkembang, ada pula yang hanya eksis sekadar formalitas namun keanggotaan dan kegiatannya kurang terkonsep dengan jelas.

Adanya IMADU dengan konsep kegiatannya kurang jelas dan terarah menyebabkan beberapa IMADU yang aktif mengambil inisiatif dan mengadakan pertemuan pertama di Malang beberapa tahun silam. Peserta yang hadir kala itu di antaranya adalah ketua IMADU dari Surabaya, Tulungagung, Yogyakarta dan beberapa kota lain.

Pertemuan tersebut mematangkan wacana untuk membentuk induk organisasi dari IMADU-IMADU yang ada. Wacana tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama, namun belum terkomunikasikan dengan jelas dan belum terkonsep secara rapi.

Ainu Rizqi, Ketua IMADU Yogyakarta, menyebutkan setelah pertemuan di Malang tersebut, pengurus beberapa IMADU mulai memikirkan wacana pembentukan induk organisasi IMADU secara serius.

Muktamar dan Eksistensi IMADU Nusantara

Terjalinnya komunikasi dari beberapa ketua IMADU secara daring, pembicaraan mengenai wadah induk dari IMADU-IMADU tak berhenti sebagai wacana saja. Pada tanggal 13-14 Januari 2021, perhelatan Muktamar IMADU se-Nusantara pun terlaksana yang bertempat di Villa al-Husna, Pacet, Jawa Timur.

Dalam keadaan pandemi yang belum usai, protokol kesehatan yang ketat tetap menjadi prioritas utama. Mulai dari penyemprotan disinfektan sebelum peserta hadir, hingga jaga jarak saat kegiatan berlangsung.

Peserta Muktamar tersebut terdiri dari lima orang perwakilan pengurus dari setiap IMADU. Perwakilan IMADU dari Tangerang Selatan, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Tulungagung, Jombang, hingga Malang, turut hadir dalam acara Muktamar IMADU se-Nusantara.

Gus H. M. Musta’in Dzul Azmi Dimyathi, S.Sos. sebagai salah satu pengasuh asrama di Ponpes Darul ‘Ulum dan Gus H.  dan Rohmatul Akbar Rifa’i, ST selaku Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum juga datang dalam Mukatamar IMADU se-Nusantara ini. Turut hadir pula Dr. HM. Ma’ruf Syah, SH., MH. sebagai penggagas awal berdirinya IMADU di Jombang.

Tepat pada 14 Januari 2021, setelah melaksanakan sidang pleno penyusunan AD/ART, nama, logo, struktur, dan pemilihan ketua, terbentuklah wadah induk dari setiap IMADU tersebut. IMADU Nusantara pun secara resmi terbentuk dengan ketua terpilih yaitu Badrun Marsyahid Badu.

Peresmian berdirinya wadah dengan nama IMADU Nusantara tersebut diresmikan oleh salah satu Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum yang hadir saat itu, yakni Gus H. Rohmatul Akbar Rifa’i, ST.

Tujuan didirikannya IMADU NUSANTARA ini adalah sebagai wadah untuk menjalin komunikasi dan koordinasi antar mahasiswa alumni Darul ‘Ulum. Selain itu, IMADU Nusantara juga menjadi wadah yang melestarikan tradisi pondok Pesantren Darul ‘Ulum dan menjunjung tinggi nilai-nilai Aswaja.

Badrun, selaku ketua terpilih menyampaikan bahwa tujuan ke depan dari IMADU Nusantara tak hanya sebagai wadah berproses dan sarana mendapatkan berkah dari para kyai. Lebih dari itu, IMADU Nusantara juga menjadi sarana seluruh mahasiswa alumni Darul ‘Ulum untuk mengembangkan skill.

Saat ini anggota dari IMADU Nusantara meliputi beberapa kota/regional berikut, yaitu:

1.  Malang Raya
2. Surabaya
3. Yogyakarta
4. Jombang
5. Ponorogo
6. Tulungagung
7. Kediri
8. Purwokerto
9. Bandung
10. Tangerang Selatan
11. Semarang
12. Solo Raya

Kegiatan IMADU

IMADU Nusantara memiliki kegiatan yang secara rutin, antara lain seperti pelantikan bersama seluruh IMADU regional dan istighatsah bulanan secara virtual. Dalam hal sosial, IMADU Nusantara juga melaksanakan kegiatan galang dana untuk kemanusiaan. Hasil dari penggalangan dana tersebut didistribusikan pada daerah-daerah di Indonesia yang tertimpa musibah, seperti banjir di Kalsel dan gempa bumi di Sulbar beberapa waktu lalu.

IMADU per-regional juga memiliki kegiatan rutin di setiap daerahnya masing-masing. Selain rutin mengamalkan amaliah setiap seminggu sekali, IMADU per-regional juga memiliki kegiatan seperti futsal, diskusi, camping fun, dan lain-lain.

Dengan prinsip ‘Keluarga yang Terorganisir’, kegiatan-kegiatan tersebut berfungsi sebagai sarana merekatkan kekeluargaan dari masing-masing anggota IMADU regional.

“IMADU di setiap regional juga mempermudah mahasiswa baru yang ingin melanjutkan kuliah dalam mengakses informasi tentang perkuliahan di daerah tersebut,” beber Ketua IMADU.

Dalam hal kemanusiaan, beberapa IMADU juga melaksanakan kegiatan seperti berbagi nasi bungkus terhadap orang-orang di jalanan, dan ada juga bakti sosial di panti asuhan yang diselenggarakan oleh IMADU Malang.

Dengan adanya IMADU di setiap regional, khususnya IMADU Nusantara, Pondok Pesantren Darul ‘Ulum yang menjunjung tinggi Aswaja dapat tersyiarkan lebih luas ke masyarakat.

“Karena kegiatan rutin amaliah itu terbuka dan untuk umum. Siapa pun boleh ikut,” sebut Ainu Rizqi.

Dalam rangka syiar tersebut, IMADU juga mengepakkan sayapnya di sektor digital. Tak hanya di akun sosial media seperti feed di Instagram. Pengurus IMADU Nusantara merealisasikannya dalam bentuk website imadu.org yang baru saja diresmikan pada 29 Juli 2021.

Selain itu, adanya IMADU juga menjadi tameng bagi mahasiswa alumni Darul ‘Ulum agar tak terjerumus pada paham radikal-konservatif. Sebab paham tersebut kini telah bergerilya di berbagai kampus negeri maupun swasta. Sehingga dapat menelurkan generasi yang moderat serta kokoh spiritual dan mapan intelektual.

  • Bagikan